Sabtu, 09 Februari 2013

Ansor Pringsewu Peringati Maulid Nabi


Pringsewu, AULA
Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pringsewu mengadakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awwal 1434 H yang digelar di lantai dasar gedung NU Pringsewu berlangsung meriah penuh hikmah. Puluhan grup hadroh se Pringsewu menabuh rebana dan mengalunkan syair-syair sholawat pujian dan doa kepada sang pemimpin ummat dan pemberi syafaat Nabi Muhammad SAW. Di mulai pembacaan Burdah sekitar pukul 19.00 wib oleh santri dan remaja yang tergabung dalam REPSHOL FORSILASPA (Remaja Pecinta Sholawat Forum Silaturahmi Anak Sholeh Pagelaran) menyambut para hadirin yang berangsur-berangsur memadati majelis sederhana beralaskan karpet hijau.
Sekitar 500 orang yang hadir malam itu dengan seksama mengikuti rangkaian acara yang dipandu oleh H. Rosyad selaku pembawa acara. Setelah membaca surah fatihah menandai dimulainya acara dilanjutkan pembacaan maulid simtutduror yang diimami oleh Habib Usman bin Salim Aljufri dengan didampingi para kiai dan ustadz.
Hadir pada acara tersebut Mustasyar NU Kabupaten Pringsewu sekaligus bupati, KH Sujadi Saddat, beserta ibu juga jajaran pengurus cabang banom dan lajnah NU serta beberapa camat dan anggota DPRD Kabupaten Pringsewu. Dalam sambutannya, Bupati mengharapkan agar generasi Ansor terutama para pemuda NU dapat berkiprah aktif sehingga di masa depan menjadi penerus kepemimpinan baik di lingkungan NU sendiri dan masyarakat pada umumnya.
Sementara KH Sobri Dinal Mustofa dalam taushiyahnya berpesan bahwa apabila NU besar, maka yang dibutuhkan adalah keikhlasan dalam berkhidmat pada tiap program dan pelayanan kepada ummat. "Karena menurut dawuh al maghfurlah KH Abrori Akwan barangsiapa yang ikhlas hidmah di NU Insya Allah dikaruniai dzurriyah yang sholeh, mulia kehidupannya, serta diwafatkan oleh Allah dengan Khusnul khotimah.
Di penghujung acara, sahabat Ansor dan fatayat bersama panitia lainnya telah menyiapkan hidangan malam sebagai ungkapan syukur kepada Allah. Uniknya panitia tidak menyajikan dalam bentuk prasmanan ataupun nasi kotak namun dengan baki besar yang siap santap yang tiap bakinya dapat dinikmati oleh 3-5 orang sekaligus. Ini bermakna bahwa kebersamaan dan persatuan ummat dapat terjalin melalui majlis sholawat dan sejenisnya dimana semua yang hadir baik pejabat ataupun rakyat berbaur, satu majlis yang sama-sama duduk lesehan sama rendah dan menikmati hidangan sama lauk satu baki.
Kontributor: PC LTN NU Kabupaten Pringsewu, Lampung

Konferensi Ranting Darungan


Jember, AULA
Pengurus Ranting NU Darungan, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember punya gawe besar agenda 5 tahunan yaitu Konferensi Ranting NU Darungan pada hari Ahad, 8 Rabiul Awal 1434 H / 20 Januari 2013 M. Bertempat di Masjid Darussalam Krajan Darungan. Pada acara ini dihadiri oleh 100 orang dari jajaran Anak Ranting dan anggota Ranting NU Darungan yang merupakan pengurus Ta’mir Masjid se-desa Darungan.
Dalam pengarahannya, Drs H Sanuri, M Si, (Ketua MWC NU Tanggul) menyampaikan bahwa dirinya berharap siapapun yang terpilih, harus mempunyai komitmen dan konsisten mengelola Jam’iyah, serta melanjutkan kegiatan dan program yang yang telah terlaksana selama ini.
Dalam beberapa waktu berikutnya, akhirnya konferensi berhasil memilih H Ach Taufiq sebagai Rais Syuriah dan Ust Abu Hasan Toyyib sebagai Ketua Tanfidziah. Duet kepemimpinan Ranting NU Darungan itu akan menjalankan tugas pada masa bakti 2013-2018 yang diharapkan mampu memberikan kontribusi yang nyata untuk NU. Setelah pemilihan acara pun dilanjutkan dengan taushiyah oleh Habib Hadi bin Umar Assery (Wakil Rais MWC NU Tanggul), sekaligus menutup jalannya acara tersebut.
Kontributor: Syaifudin Zuhri

Temu Kangen Alumni FAI


Lamongan, AULA
Alumni Fakultas Agama Islam (FAI) jurusan Tarbiyah Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) Lamongan angkatan 2004 mengadakan acara temu kangen setelah sekilan lama tidak bersua di Hall  Lombok Ijo Deket, lamongan, Sabtu (1/1).
Berawal dari perjumpaan di dunia maya fasilitas facebook dan twiter beberapa alumni FAI berusaha mencari sekian banyak teman-teman mereka untuk diajak tukar informasi dan aktivitas selama ini. Entah atas inisiatif siapa akhirnya disepakati untuk berkumpul di Hall RM Lombok Ijo Kecamatan Deket dengan mengajak semua alumni untuk berkumpul. “Tempat ini sengaja dipilih untuk memudahkan jangkauan teman-teman karena letaknya yang sentral dan tak jauh dari jangkauan para alumni yang berasal dari Gresik maupun Surabaya”. Tutur Midkhol Huda yang selama kuliah aktif di Senat Mahasiswa.
Acara pun berlangsung dengan dibentuknya beberapa sesi untuk mengatur jalannya acara. Dalam sesi tanya jawab disepakati untuk membuat kepengurusan untuk memudahkan akses teman-teman yang berhasrat menginformasikan segala macam aktifitas dan yang bermanfaat kepada teman-teman dan sebaliknya. Selain itu juga disepakati pula untuk membuat Blok atau website sebagai media/wadah menampung segala informasi yang mungkin dibutuhkan oleh teman-teman FAI Tarbiyah UNISDA Lamongan baik dari angkatan 2004 maupun tahun sesudahnya atau sebelumnya.
Acara pun ditutup dengan prasmanan “mewah” dari pihak panitia lokal yang dikomandani Ali fauzi. Kemudian dilanjutkan dengan doa bersama dengan H Mustain alumni yang semenjak kuliah sudah menjadi bagian dari keluarga besar Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lamongan.
Kontributor: Panitia

MINU Kenalkan Budaya dengan Berwisata


Bojonegoro, AULA
Demi mengenalkan budaya lokal kepada anak didiknya, Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Unggulan Wali Songo Sumberrejo, Bojonegoro menyambut liburan semester kali ini dengan kegiatan yang berorientasi untuk menghibur dan mendidik. Kegiatan ini disentrakan pada dau lokasi, yang pertama di Taman Wisata Khayangan Api yang terletak di Desa Sendangharjo Kecamatan Ngasem Bojonegoro. Yang kedua di Petilasan Angling Dharma Kecamatan Kalitidu.
Kegiatan fun dan education bagi anak didik ini dikemas dengan bentuk outbond yang tujuannya untuk membina karakter-karakter yang terpendam pada anak didik MINU. Hal ini sangat penting mengingat dengan membaurnya anak didik dalam kegiatan ini menjadikan mereka lebih menghormati dan meneladani satu sama lain. Selain itu juga memberikan kesempatan kepada anak-anak didik yang memilki kemampuan atau bakat kepemimpinan agar lebih terasah jiwa kepemimpinannya.
“Kami berusaha memunculkan karakter-karakter terpendam mereka melalui kegiatan ini supaya anak didik MINU nantinya terbiasa berkumpul dengan beragam sifat dan karakter sehingga mampu mengerti antara satu dengan yang lain. Dan hal ini akan berdampak pula pada pembentukan ahlakhul karimah ketika sudah lulus dari madrasah ini” ujarnya dengan penuh semangat.
Kegiatan ini kemudian diakhiri pada Pukul 14.40 WIB dengan Shalat Dhuhur dan Ashar berjamaah dengan seluruh anak didik sebagai makmum di Masjid Islamic Center Kota Bojonegoro.
Kontributor: Panitia

MWC NU Sosialisasikan Kartanu


Surabaya, AULA
Pengurus Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Gayungan menjadikan tahun baru Islam 1434 Hijriyah sebagai momentum muhasabah intrspeksi untuk mengadakan perbaikan. Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan keislaman dan sosialisasi pelaksanaan Kartu Anggota NU (Kartanu) di Surabaya, khususnya di Kecamatan Gayungan.
Kegiatan ini diadakan pada tanggal 30 Nopember 2012 di Ketintang Barat Gg III Surabaya dan dihadiri kurang lebih 350 warga NU. Acara peringatan Tahun Baru Islam 1434 Hijriyah ini pun sangat meriah karena selain pengajian pada kesempatan ini juga diisi dengan kegiatan santunan pada anak yatim piatu sebanyak 57 anak berupa uang saku, bingkisan dan lain-lain. Yang berasal dari para donator dan uang kas MWC NU Gayungan.
Menurut H Sulaiman Sulaimi, acara ini juga digunakan sosialisasi pelaksanaan program kartu anggota NU (Kartanu) untuk penguatan kelembagaan NU dan pemberian identitas Islam Ahlus Sunnah Waljamaah. Pemberian kartu anggota NU (Kartanu) tersebut tidak ada hubungannya dengann Pilgub, Pilwali (tida ada urusan politik) murni untuk penguatan lembaga NU dan pendataan warga NU. Kita tidak hanya bangga dengan jumlah, tapi harus ditunjukkan dengan fakta dan data warga NU lewat Kartanu.
Pada acara inti hadir sebagai penyiram rohani, dua penceramah sekaligus yakni Gus Arya Ali Masyhuri dan Prof DR Hj Istibsaroh. Acara yang terselenggara atas kerjasama antara MWC NU Gayungan, Ranting NU Ketintang dan Muslimat NU Ranting Gayungan ini pun semakin meriah dengan hadirnya penampilan hadrah dari Ranting NU Kec Gayungan.
Kontributor: Sulaiman Sulaimi

Silaturrahmi Antar Guru Pengajar Al-Quran

Sidoarjo, AULA
Dalam rangka untuk meningkatkan kebersamaan dan mempererat tali silaturrahmi. Tiga ratusan guru al-Qur’an menggelar khotmil Qur’an dan doa bersama di Masjid Baiturrohim, Desa Sidokepung Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Minggu (13/1).
Menurut Ketua Pusat BMQ At-Tartil Sidoarjo Jatim, KH Muhammad Syafi’i M, Ag, kegiatan tersebut merupakan acara rutinan para guru al-Qur’an yang biasa digelar setiap tiga bulan sekali. Selain untuk memperkokoh kebersamaan di antara sesama guru al-Qur’an, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui perkembangan para guru al-Qur’an setelah mengikuti pelatihan cara membaca sekaligus mengajarkannya dengan melalui membaca al-Qur’an secara bergiliran.
Sementara itu, kegiatan Temu Guru al-Qur’an (TEGURAN) ini juga dihadiri para guru al-Qur’an dari Sidoarjo dan  wilayah sekitarnya. Sebagai penutup dalam acara tersebut dipanjatkan doa bersama oleh beberapa kiai yang dituakan. Tak berselang lama, mayoritas guru pun menangis terseduh sembari meneteskan air matanya.  Mungkin mereka sadar akan kekurangannya selaku pendidik tentang tuntunan pedoman hidup (al-Qur’an) yang tentu akan dimintai pertanggung-jawabannya di akhirat kelak.
Kontributor: Panitia

Ma’arif dan Ansor Serap Aspirasi Anggota DPRD Provinsi Jatim


Jember, Aula
Lembaga Pendidikan di lingkungan LP Ma’arif NU Cabang Kencong, Jember, memperoleh perhatian serius anggota DPRD Provinsi Jawa Timur. HM Imam Ghozaly Aro, S.IP , “Selama saya bisa, silahkan manfaatkan saya,” tegas IGA, panggilan akrab HM Imam Ghozaly Aro, S,IP.
Penegasan tersebut disampaikan IGA di depan kepala sekolah dan guru jajaran LP Maarif  Cabang Kencong, saat melakukan dialog  Serap Aspirasi Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur  dalam Reses III yang digelar di Sekretariat PC GPAnsor Kencong, Ahad (23/12). Dalam dialog tersebut Iga menjelaskan tiga tupoksi anggota DPRD.Yaitu, legislasi, budgeting dan control. Karenanya, Iga mempersilakan sekitar 100 orang pendidik dan pimpinan GP Ansor yang hadir menyampaikan aspirasi, usulan, saran dan  kritik terkait kebijakan pembangunan  Pemerintah Provinsi, terutama di bidang pendidikan.
IGA yang juga pimpinan Komisi D (Pembangunan) DPRD Provinsi Jatim itu merespons usulan dua kepala sekolah tersebut, juga kepala sekolah lain yang pada umumnya mohon bantuan  dana pembangunan atau rehab gedung, juga bantuan sarana prasarana pendidikan. “Saya akan perjuangkan dengan sungguh-sungguh usulan panjenengan semua,” kata wakil rakyat dari Fraksi PKNU tersebut.
 Ahmad Nasikin  yang ditugasi membacakan bantuan Pemerintah Provinsi untuk lembaga pendidikan yang diperjuangkan IGA, menjelaskan, sedikitnya sudah 172 lembaga pendidikan di lingkungan LP Ma’arif Cabang Kencong dan Jember memperoleh bantuan dana dari Provinsi atas perjuangan IGA. “Dari lembaga sejumlah itu, yang banyak berada di Kencong,“ jelas Nasikin yang juga ketua Forum Silaturrahmi Kader Ansor (FOSKA) Kabupaten Jember tersebut.
Kontributor: Panitia

PC IPNU-IPPNU Launching KTA Berbasis ATM

Jakarta, AULA
Gebrakan pelajar-pelajar NU ibu kota ini khususnya Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jakarta Pusat dalam segala kegiatannya selalu ada yang berbeda. Pada kesempatan ini PC IPNU-IPPNU Jakpus menggelar Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA) Roadshow dan lounching KTA IPNU-IPPNU berbasis ATM yang berkerjasama dengan Bank DKI Jakarta Syariah. Yang berlangsung di Kec Kemayoran, Jakarta Pusat (23/12). 
Progam Pembuatan Kartu Tanda Anggota ini diikuti oleh jajaran pengurus dan anggota PC IPNU-IPPNU dan PAC­ IPNU-IPPNU serta komisariat se-Jakarta Pusat. Proses pendataan anggota mulai dari komisariat yang dikoordinatori oleh masing-masing PAC di setiap kecamatannya. Target dalam pembuatan kartu tanda anggota ini sebanyak 1000 KTA.
Berdasarkan Mou pengurus PC IPNU-IPPNU Jakarta Pusat dengan Pihak Bank DKI Jakarta Syariah Setiap anggota dikenakan biaya Rp 50.000 dan jumlah tersebut langsung masuk saldo rekening masing-masing anggota, pembuatan KTA dan buku rekening gratis tanpa dipungut biaya serta bebas biaya Administrasi setiap bulannya.
Kegiatan ini tak hanya diisi oleh kehadiran para kader IPNU-IPPNU semata namun, beberapa tokoh penting juga hadir di sini yakni Bapak Pardi SH Anggota DPD DKI Jakarta, Bapak Camat Kemayoran, Ketua PCNU Jakarta Pusat, Ketua MWC NU Kemayoran, Ketua MUI Kemayoran dan juga dihadiri oleh Pengurus Pimpinan Pusat IPPNU serta Pengurus PW IPNU dan IPPNU DKI Jakarta.
Ketua PC IPNU Jakpus, Friady Maulana mengatakan “kegiatan Makesta roadshow dan launching KTA IPNU-IPPNU ini akan terus berlanjut kedepannya dengan tujuan untuk merapikan pendaatan anggota IPNU-IPPNU Jakarta Pusat serta memberi kemudahan bagi para anggota untuk menabung atau berwirausaha”tuturnya.
Kontributor: PC IPNU-IPPNU Jakpus

Ansor Turut Amankan Perayaan Natal


Mojokerto, AULA
Bersama-sama dengan Polisi, TNI dan beberapa aparat keamanan lain, Barisan Serba Guna (Banser) GP Ansor Kecamatan Pacet Mojokerto berusaha mengamankan prosesi perayaan Natal. Mereka disebar di sekitar Pacet untuk turut menjaga stabilitas keamanan di daerah ini.
Khusus tahun ini Ketua Ansor Pacet Akhmad Juanadi mengerahkan tiga puluh anggotanya  yang disebar di titik-titik yang sudah ditentukan . Cak Jun (sapaan akrab Akhmad Juanadi) mengatakan, “bantuan personil Banser tersebut adalah agenda kegiatan rutin setiap tahun sebagai bentuk kepedulian sosial antar umat beragama”.
Tambahnya, “penerjunan Banser ini sifatnya hanya membantu pengamanan. Karena tugas yang sebenarnya tetap melekat kepada pihak kepolisian. Keberadaan kami hanyalah untuk membantu pengamanan saja. Namun untuk tugas utama tetap pihak kepolisian yang memiliki kewenangan penuh” ungkapnya. Para personil Banser tersebut masing-masing sudah dilengkapi standar keterampilan dan pengamanan. “Mereka juga biasa dipasang di setiap gereja, dua sampai tiga hari sebelum perayaan natal. Hal ini ditujukan sebagai antisipasi pihak yang ingin merusak prosesi perayaan Natal. Bantuan ini pun juga menunjukkan bahwa Wilayah Pacet yang dihuni masyarakat heterogen tetap menjunjung tinggi prinsip toleransi  dan saling menghormati antar pemeluk agama” tutur Cak Jun.
Sebelumnya Kapolsek Pacet AKBP Bambang sangat berterima kasih atas kerja sama yang baik ditunjukkan oleh GP Ansor. Selain itu, dalam hal ini Ansor Pacet juga telah menjalankan Intruksi  Ketua Umum PP GP Ansor, Nusron Wahid atas seruannya untuk Banser se-Indonesia harus siap membantu mengamankan perayaan Natal 2012. ''Kami meminta jajaran Ansor di seluruh Indonesia untuk membantu tugas Polisi jika diperlukan. Karena salah satu dari tugas panser adalah mengamankan Indonesia dari gangguan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. 
Kiriman Akhson Fuadi

NU Clear Berhasil Diluncurkan

Magelang, AULA
Setelah berumur satu tahun sejak berdiri 7 Januari 2012. NU Ranting Grabag, Magelang berusaha membuat terobosan untuk membiayai kegiatan organisasi secara mandiri. Dengan modal sekitar enam juta, pengurus ranting sudah dapat memiliki salah satu unit usaha yaitu NU Clear Laundry dengan pusat usaha di Pondok Pesantren Nur Muhammad, Wiyono Grabag Magelang yang diasuh oleh Kiai Amin Mustofa.
Unit ini secara langsung ditangani oleh Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Ranting Grabag, H M Fatkhurrohman yang juga Wakil Sekretaris II MWC NU Grabag dengan berkerjasama dengan beberapa pengurus NU yang lain seperti Manu Werdiatno (bendahara NU Ranting Grabag), Ust Mahin Baedlowi (sekretaris NU Ranting), Nuryanto, Mulyono dan Rif an Anwar.
Usaha ini juga sangat didukung penuh oleh Ketua Tanfidziyah Kiai M Syarif Hidayatulloh Pengasuh Ponpes Al Yusuf, Rejosari, Grabag (akrab dipanggil Gus Syarif) dan Rois Syuriah NU Ranting Grabag, KH Zaenudin yang bertekad bulat untuk menghidupkan NU di Desa Grabag dengan berbagai usaha dan kegiatan agar keberadaan NU di Desa Grabag membawa manfaat bagi masyarakat dan anggota atau warganya.
Kiriman Abdul Malik Grabag Magelang

AULA Pebruari 2013

Kamis, 17 Januari 2013

PC ISNU Gelar Sarasehan dan Pelantikan

Nganjuk, AULA
Setelah sukses menggelar Konfercab III di Ponpes Modern Sunan Ampel Singkalanyar, Prambon dipertengahan 2012, Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Nganjuk menggelar Sarasehan, Pelantikan dan Raker. Ahad, 30 Desember 2012 di Aula Kantor BAZ Kabupaten Nganjuk.
Acara yang mengambil tema “Peran Strategis ISNU di era Global” dihadiri PP ISNU, PW ISNU Jatim, PCNU, Wakil Bupati, Dewan Penasehat, Dewan Ahli, jajaran pengurus harian, devisi, anggota, badan otonom NU, dan Perguruan Tinggi NU di Nganjuk.
Dalam sarasehan yang menjadi pembicara Ir. Moh. Koderi, MT. (Wakil Ketua PP ISNU) dengan judul makalah "Peran Strategis ISNU dalam Kebijakan Pemerintah". Moh. Dawud, MM (Sekretaris ISNU Jatim) peran strategis ISNU dalam pemberdayaan organisasi dan anggota. DR. KH. Kharisuddin Aqib, M.Ag (Dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya dan Ketua Dewan Ahli ISNU Nganjuk) peran strategis ISNU dalam pembangunan moral bangsa.
Dalam sambutannya KH. Abdul Wachid Badrus, M.Pd.I, wakil Bupati yang juga ketua dewan penasehat ISNU, berpesan agar ISNU ke depan bisa mengambil peran strategis, diantaranya harus bisa membantu dan menerjemahkan program-program NU dan program-program pemerintah, sehingga dalam implementasinya dapat lebih mensejahterakan warga NU khususnya dan warga Nganjuk umumnya.
Ketua PC ISNU M. Ali anwar menyampaikan, pasca dilantik akan segera menjalankan amanah dari hasil-hasil keputusan rapat kerja, diantaranya untuk penguatan organisasi dan kelembagaan akan membentuk pengurus ISNU ditingkat kecamatan. Disamping itu juga akan melaksanakan kajian strategis rutin dengan tema isu-isu strategis, baik bidang pendidikan, politik, sosial, budaya, ekonomi, HAM dll. dalam rangka berijtihad untuk membantu memberika solusi problematika kehidupan umat.
Terpisah ketua panitia, Khoirul Anam, menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi dalam acara ini, sehingga kegiatan dapat terlaksana dengan lancar.
Kontributor: PC ISNU Nganjuk

Haul KH Musthofa ke-64

Gresik, AULA
Dalam rangka menyambut Haul KH. Musthofa yang ke-64 dan memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw tahun 2013 Ponpes Tarbiyatut Tholabah Kranji, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan baru-baru ini mengadakan napak tilas Mbah Musthofa.Kegiatan ini merupakan awal rangkaian Haul KH. Musthofa. Napak tilas ini dimulai di YPP Alkarimi Tebuwung (15/01).Yang notabene Mbah Musthofa berasal dari Ponpes Alkarimi Tebuwung, Dukun, Gresik.
Dengan diikuti ratusan peserta Gowes hampir 600 peserta berbagai komunitas sepeda tumplek blek ikut meramaikan acara napak tilas ini. Menariknya, diantara peserta napak tilas ada peserta paling tua yakni Bapak Zaini (67 th) yang berasal dari Mantren, Paciran. "Saya mengikuti napak tilas hampir tiap tahun karena saya ta'zhim kepada Kiai." Ujarnya.
Kegiatan dimulai dengan penampilan satuan drumband MI Tabah yang sangat atraktif. Yang selalu mendapat aplaus dari hadirin. H.Syamsul Falah (Gus Falah), dalam kata sambutannya mengatakan, "Kegiatan Napak tilas ini yang kita laksanakan merupakan bentuk syiar Islam para kiai zaman dulu dan kita sebagai generasi muda berharap untuk melanjutkan dan melestarikan perjuanganya," demikian tegasnya.
Rangkaian agenda kegiatan Haul dan Maulid ini meliputi: MFQ(Musabaqoh Fahmil Qur'an), Kampoeng Education, Khitanan Masal, Napak tilas, Jalan sehat, Takhtimul Qur'an bil Ghoib, Festival Hadrah Nusantara (Wasit).Dan puncak acara diisi dengan Pengajian umum dengan pembicara KH Hasyim Muzadi dan KH Agus Ali Masyhuri.
Kontributor: Moh.Syafik, S.Ag

MWC NU dan PR NU Dilantik

Nganjuk, AULA
Bersamaan dengan pengajian rutin kitab Tanbihul Ghofilin malam Rabu Pon, yang digelar kerjasama LDNU, LKKNU dan LAZISNU Kabupaten Nganjuk, Pengurus MWC NU dan Pengurus Ranting NU se Kecamatan Bagor, Nganjuk dilantik.
Acara yang digelar 8 Januari 2013, dihadiri PW NU Jatim, PC NU Nganjuk, MWC NU se Kabupaten Nganjuk, pengurus Ranting, para mustami’in mustami’at yang datang dari berbagai daerah di Nganjuk.
Ketua Tanfidziyah PC NU Nganjuk, KH Hamam Ghozali, dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada pengurus yang baru dilantik, baik pengurus MWC maupun pengurus ranting, dan supaya segera menindaklanjuti dengan mengadakan rapat kerja. Melalui rapat kerja bisa membuat program-program strategis, dengan begitu NU dapat membawa menuju kemaslahatan umat.
Rois Syuriah PWNU Jatim, KH Miftahul Akhyar, ditengah-tengah pengajian kitab Tanbihul Ghofilin juga berpesan dengan nada memberi motivasi, bahwa pengurus yang baru dilantik harus memiliki semangat baru pula, sehingga bagaimana jam'iyah Nahdlatul Ulama yang membawa misi ajaran ahlusunnah bisa semakin kuat ditengah kehidupan masyarakat.
Kontributor: Ali MA

KH. Achmad Chalwani: Umat Islam Harus Perkuat Lima Ha

Hongkong, AULA
Umat Islam harus memperkuat lima hal, yaitu akidah, syariat, akhlak, ekonomi, dan ilmu. Kelima hal itu tidak bisa di pisahkan. Akidah tidak bisa ditawar. Wujudnya adalah dengan iman dan takwa, seperti sholat, zakat, puasa, dan haji. Kekuatan syariat juga harus dibarengi dengan tata tertib cara beribadah. Akhlak harus dibarengi dengan etika, tata krama, sopan-santun. Ekonomi harus dibarengi dengan usaha dan do’a. Ilmu untuk mengontrol syariat, akidah, dan ekonomi.
Demikian disampaikan KH. Achmad Chalwani Pengasuh Pondok Pesantren "An-Nawawi" Berjan Purworejo Jawa Tengah, beberapa waktu lalu di hadapan ratusan Buruh Migran Indonesia (BMI) Hong Kong yang menghadiri tablig akbar yang diselenggarakan Majelis Miftahul Jannah BMI Hong Kong bekerja sama dengan Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK), di Leader Dance Commercial Building MTR Exit C Sheung Wan.
Acara diisi pula oleh Ustadz Maulana Alwi dan dimeriahkan penampilan munsyid Deni Aden (Sapu Jagad). Tampak hadir General Manager DDHK Ahmad Fauzi Qosim.
KH. Achmad Chalwani yang menjabat Syuriah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah ini juga menerangkan tentang doa. Dikemukakannya, berdoa yang paling baik itu di Mekah dan dan Madinah, namun di tempat lain ada juga saat-saat mustajabah untuk berdoa, yaitu waktu Magrib kurang sedikit, antara Adzan dan Iqomat, dengan melantunkan sholawat.
Ia juga mengatakan, berdoa boleh memakai bahasa apa saja, asalkan doa itu baik dan ini adalah bukti kalau agama Islan Rahmatan Lil ‘Alamin.
“Allah SWT mewakilkan satu malaikat di makam para wali, orang soleh, atau para sahabat nabi untuk menampung doa orang yang berziarah ke makam orang tersebut dan dinaikkan kepada Allah SWT,” imbuhnya.
Ia juga melantunkan sholawat lil’alamin yang diciptakan oleh guru beliau “’ala Nabi sholatulloh, salamuhu ‘ala Rosul, nuruka lil mu’minin, rahmatan lil ‘alamin”.
Kontributor: Ahmad Naufa, Redaktur: Nisa Amelia/ddhongkong.org

Dualisme PC LP Maarif NU Lamongan

Lamongan, AULA
Adanya dua Pimpinan Cabang LP Maarif NU di Lamongan telah megakibatkan munculnya kubu pro dan kontra diantara madrasah-madrasah binaan LP Maarif NU terhadap dua kepengurusan yang sama-sama mengaku legal keberadaannya, walaupun hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak mungkin dan tidak dibenarkan dalam aturan organisasi NU.
Munculnya gesekan antara Kepala Madrasah/Sekolah dengan MWC LP Maarif NU dan MWC LP Maarif NU dengan PC LP Maarif NU Lamongan dalam kegiatan ujian semester I yang telah terlaksana kemarin merupakan salah satu akibat dari pecahnya dua kepeimpinan tersebut. Pada bulan April 2013 yang akan datang LP Maarif NU mempunyai gawe menyelenggarakan ujian yayasan (ujian maarif), kalau sampai pada waktunya keberadaan dua pimpinan terebut belum terselesaikan oleh legal formal mekanisme organisasi dapat dipastikan akan muncul gesekan yang lebih besar dan dari gesekan-gesekan tersebut pihak yang paling dirugikan secara tidak langsung adalah anak-anak.Dalam kaitan ini Madrasah/sekolah yang akan menjadi obyek bagi pihak-pihak yang "bertikai" di atas berada dalam posisi yang gampang tersudutkan.
Siapapun tidak menginginkan munculnya masalah tersebut di atas, tapi mengapa hal tersebut bisa terjadi bahkan berlarut-larut? Apakah sudah tidak ada kebenaran di tubuh organisasi NU Lamongan sehingga "diganjar" dengan masalah tersebut? Akhirnya kita hanya dapat berharap kepada pihak-pihak "bertikai"dan atau "berkepentingan" di kepengurusan NU Lamongan segara membuka kesadaran untuk kepentingan NU yang lebih besar. Semoga Allah SWT memberikan petunjuk dan membukakan pintu kebenaran bagi kelangsungan hidup dan kehidupan NU di Lamongan.
Kontributor: Hidayat Jati, Lamongan

Bundel Aula 2012


Dapatkan segera Bundel Aula Tahun 2012, harga Rp. 150.000,- ditambah ongkos kirim 20 % (Jawa) dan 30 % (Luar Jawa). Hubungi 081 750 22 543. Stok Terbatas !!!!!

Sabtu, 05 Januari 2013

Kontributor Aktifitas Kegiatan NU

Redaksi Majalah NU Aula menerima kiriman berita aktifitas atau kegiatan NU dan banom-banomnya di seluruh penjuru nusantara, berita bisa dikirim ke email aktifaula@yahoo.co.id beserta foto kegiatan dan nama pengirim. Berita yang masuk akan dimuat di http://mediaaula.blogspot.com/search/label/Sekilas%20Aktifitas dan sebagian dimuat di rubrik Sekilas Aktifitas Majalah NU Aula yang terbit tiap awal bulan.

Demikian, atas perhatian dari para pembaca kami ucapkan banyak terima kasih.

Redaktur Majalah NU Aula

Pengajian Gaul Pelajar

Tulungagung, AULA
Dunia pelajar adalah dunia yang sangat rentan dengan hal-hal yang negatif apabila tidak diimbangi dengan sentuhan religi. Bahkan, beberapa hasil penelitian menunjukkan tidak sedikit pelajar Indonesia yang terjerumus pada perilaku pacaran yang tidak sehat, sex bebas, aborsi hingga narkoba.

Melihat fenomena tersebut, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Tulungagung menggelar Pengajian Gaul Pelajar “Cinta….. Diantara Surga dan Neraka” di Masjid Agung Almunawwar Tulungagung, Selasa (25/12/12).

Acara PENGAJIAN GAUL PELAJAR “Cinta... Diantara Surga Dan Neraka” dihadiri 750 peserta lebih yang terdiri dari warga IPNU IPPNU dan pelajar umum (SMP/SMA/Mahasiswa) dari Tulungagung dan sekitarnya acara dibuka oleh ketua tanfidzyah PCNU Tulungagung H. Abdul Hakim Musthofa. Sebagai nara sumber dari acara ini adalah ustadz H. So’im, M.Pd.I (Sekretaris PC LDNU Tulungagung) turut hadir dalam acara tersebut beberapa tokoh di antaranya ketua PCNU H. Abdul Hakim Musthofa, Pembina PC IPNU Drs. H. Ahmad Budianto, MM dan juga wakil Bupati Tulungagung H. Muhammad Athiyah , SH.

Tujuan dari acara ini adalah: 1) Meningkatkan pengetahuan Organisasi, 2) Menumbuhkan kekreatifan kader, 3) Membentuk generasi bangsa yang berprestasi, 4) Mempererat ukhuwah Islamiah, 5) Membentuk pelajar yang berkarakter, 6) Memberi pemahaman tentang CINTA yang sesuai dengan faham islam ahlussunnah wal jamaah

Kontributor: PC IPNU-IPPNU Tulungagung (Slamet Riyadi, Rifngatul Chusna)

Jumat, 04 Januari 2013

Aula Januari 2013

Membidik Sang Tokoh Utama


Nama mendiang KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur kembali banyak diperbincangkan. Bukan dengan pujian, tapi penistaan. Setelah kasus pelecehan oleh politisi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana dianggap selesai, muncul penistaan dalam bentuk yang lain. Kali ini melalui Lembar Kerja Siswa (LKS). Dampak serangan yang satu ini malah jauh lebih berbahaya. Sengaja?
Awal bulan Desember lalu banyak warga NU melakukan demo di beberapa tempat. Yah, itu karena mendiang Gus Dur, tokoh panutan mereka, dilecehkan begitu saja di banyak sekolah melalui LKS. LKS bernuansa merendahkan martabat seorang mantan presiden itu ditemukan di banyak tempat, seperti Tasikmalaya, Sukabumi, Gresik, Tulungagung, Jombang, dlsb. Di kota-kota itulah massa pemuda NU pecinta Gus Dur langsung bergolak melakukan protes keras. Kebanyakan mereka mendemo kantor dinas pendidikan, kantor kementrian agama atau kantor Pemkab setempat. Mereka menuntut agar LKS itu ditarik, diusut dan pelakunya diberikan sanksi yang tegas.
Beberapa LKS dari penerbitan yang berbeda memang terkesan berlebihan menuduh Gus Dur terlibat korupsi. Sebut saja LKS terbitan CV Hayati Tumbuh Subur terbitan Surakarta (Solo), Jawa Tengah. Tuduhan Gus Dur terlibat skandal Bruneigate dan Buloggate terdapat di halaman 35. Fitnah di lembar LKS Sejarah yang terlanjur beredar di kalangan pelajar itu diulangi lagi pada soal tanya jawab di halaman 40, tepatnya pada soal nomor 9 dan 15. Pada soal multiple choice pada LKS yang diperuntukkan pelajar SMA dan MA kelas XII itu berbunyi: “Kasus korupsi yang menimpa Abdurahman Wahid sehingga dipecat dari kursi kepresidenan yaitu ...” kemudian di bawahnya terdapat pilihan jawaban Pertaminagate, Buloggate, Pelnigate, Garudagate dan Presidentgate. Subhanallah! Sebuah penggiringan yang sempurna. Di LKS yang lain ditulis dengan bahasa yang lain dan bentuk soal yang lain pula.
Terlepas dari gaya bahasa dan penerbit yang berbeda, ada indikasi kuat para pembuat soal adalah orang yang sama atau orang yang bekerjasama. Tanda-tanda itu dapat dibaca dari adanya kemiripan soal, waktu ditemukan yang hampir bersamaan, dan kelas yang dituju juga sama pula. Namun sayang, hingga kini jaringan mereka belum terbongkar oleh Diknas, Kemenag maupun aparat kepolisian.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Prof Dr Nur Syam, mensinyalir ada tiga kemungkinan motif di balik pembuatan LKS tersebut. Pertama, ketidaksengajaan. Bisa jadi penulis tidak sengaja membuat soal yang dapat memicu masalah tersebut. Kedua, sengaja, tapi menganggap hal itu bukan masalah. Penulis merasa tidak bersalah, sebab dia menganggap soal yang disampaikan tersebut merupakan fakta yang memang sudah diketahui oleh publik. Ketiga, memang ada muatan politis. Namun, menurut mantan Rektor IAIN Sunan Ampel itu, apapun motif yang menyertai, dalam kasus pelecehan terhadap Gus Dur ini, penulis soal lalai pada unsur ideologis. Sosok Gus Dur merupakan tokoh terhormat yang memiliki banyak pengikut yang merasa terikat dengan sang tokoh. “Seharusnya,” kata tokoh asal Merakurak Tuban itu, “Penulis memperhitungkan bukan hanya soal aspek fakta, namun juga muatan politis dan ideologis tersebut,” jelasnya.


Beda Sutan dan LKS
Sama-sama melecehkan nama besar KH Abdurrahman Wahid, namun antara Sutan Bhatoegana dan LKS memiliki bobot yang berbeda. Bisa jadi Sutan mengucapkan kalimat yang melecehkan Gus Dur itu bersifat spontan, akibat terpancing oleh omongan Adhi Massardi yang terlebih dulu menyebut rezim Susilo Bambang Yudhoyono, tokoh panutan Sutan, melindungi para koruptor. Pun demikian, ketika tekanan masyarakat pencinta Gus Dur semakin kuat, politisi asal Pematangsiantar yang terkenal dengan kengototan dan mendeliknya itu akhirnya bersedia meminta maaf kepada keluarga Gus Dur.
Lain halnya dengan LKS. Untuk dikatakan tidak ada kesengajaan rasanya tidak masuk akal. Sebab penulisan soal yang berkaitan dengan dunia pendidikan tentulah sudah direncanakan dalam waktu lama, dianggarkan dan ada lembaga yang memverifikasi. Kesempatan untuk melakukan koreksi masih terbuka lebar, mengingat LKS dalam bentuk tertulis di atas kertas. “Saya yakin, ada skenario besar yang sedang menggarap pembelokan sejarah nasional, menjelekkan citra Gus Dur, para ulama dan kaum nahdliyin,” kata Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H Alfa Isnaeni. Untuk itulah anak-anak muda Ansor dan Banser langsung turun ke jalan meluruskan pembelokan sejarah bangsa tersebut saat mereka mengetahui hal itu. “Kalau hanya dibalas dengan tulisan, nggak dengar mereka itu. Makanya harus kita lawan,” lanjut Alfa dengan nada tinggi.
Terlepas dari motif Sutan Bhatoegana dan penulis soal yang melecehkan nama Gus Dur, Yenny Wahid, salah seorang putri Gus Dur, mengaku dapat memetik hikmah dari peristiwa itu. Yenny jadi mengerti, rupanya masih ada orang salah paham, selama ini Gus Dur lengser dianggap karena kasus korupsi. “Nah, dengan peristiwa itu, ada moment untuk meluruskan sejarah, meluruskan pemahaman yang salah kaprah di sebagian orang, terutama generasi muda,” jelasnya.
Disinggung tentang dampak buruk, istri anggota DPR RI dari Partai Gerindra Dhohir Farisi itu mengaku dampak LKS jauh lebih berat diban-ding ocehan Sutan. “Terus terang, beredarnya LKS yang membelokkan sejarah itu terasa sadis sekali. Mereka  meracuni pikiran bawah sadar generasi muda. Makanya harus ditarik dari peredaran,” tambah alumnus Harvard Kennedy School of Government yang kini menjabat Direktur Wahid Institute itu.

Pembelokan Sejarah Bangsa
Dapat dipastikan, penistaan nama Gus Dur dari buku-buku LKS bukanlah akibat kelalaian, tapi merupakan kesengajaan. Tujuannya untuk membelokkan sejarah dan meracuni pikiran generasi mendatang, seakan Gus Dur telah melakukan korupsi lalu diberhentikan dari kursi kepresidenan. Padahal sejatinya tidaklah demikian. Jika memang Gus Dur turun karena korupsi, pastilah didahului dengan proses pengadilan hingga ia terbukti secara sah dan meyakinkan. Barulah keputusan MPR dibuat. Nyatanya, Gus Dur tidak pernah dibawa ke persidangan.
Yang benar, Gus Dur jatuh karena tidak mau kompromi dengan DPR, yang saat itu memang terlalu power full. Gus Dur juga terlalu kencang mengobrak-abrik birokrasi yang telah puluhan tahun menjadi sarang koruptor, sementara para penikmat korupsi yang telah mengurat dan mengakar itu telah bergabung menjadi lawan politiknya. Mereka bersekongkol untuk mengenyahkan siapa saja yang menghalangi mereka. Terbukti, kini setelah Gus Dur tidak ada, korupsi malah makin menjadi-jadi. Di sinilah semakin jelas, siapa sebenarnya perampok yang berteriak maling. Sengaja nama Gus Dur dijadikan sasaran, karena Gus Dur merupakan lambang nahdliyin. Ketika nama Gus Dur rusak, rusak pula nama kaum nahdliyin. Beruntung, langkah licik itu ketahuan sehingga kaum nahdliyin sekarang makin berhati-hati. (Mohammad Subhan)