Selasa, 17 September 2013

Hj Nihayah Ahmad Siddiq

Perjuangan Dibalik Tokoh Besar

Namanya memang tidak begitu dikenal sebagai seorang tokoh perempuan. Namun tidak ada yang membantah, dibalik nama besar Rais Am PBNU KH Achmad Siddiq, di situ terdapat peran dirinya yang luar biasa dalam menjaga dan memotivasi untuk terus berjuang dan mengabdi pada NU.

Meski berjalan dengan terseok akibat penyakit yang diderita sejak menunaikan umrah tahun lalu, Nyai Nihayah masih tampak bersemangat dalam melakukan aktivitas kesehariannya. Semakin bertambah umur, semakin memancar pula aura keibuan dari raut wajah yang sudah mulai mengeriput itu. Maklum, Nyai Nihayah saat ini telah berusia 75 tahun.

Ditemui Aula di kediamannya, Jl KH Sidiq No. 41 Jember, ia tampak terheran-heran. “Mas-mas ini dari mana, dan ada perlu apa dengan saya?” Nyai Nihayah tampak ingin tahu. Karena memang tidak janjian, kami harus menjelaskan tentang maksud kehadiran kami di kediamannya tersebut. Namun penjelasan singkat itu tampaknya masih kurang dapat meyakinkan dirinya.

Ia mengaku enggan bila diekspos secara berlebihan. “Saya ini mau dimasukkan apa, kok ditanyai macem-macem! Udah, jangan banyak-banyak tanyanya, saya sudah tua, tidak pantes masuk yang kayak gini,” begitu pangkasnya. Memang antara kami dan Nyai Nihayah belum pernah saling kenal dan tidak melalui referensi seseorang. Namun setelah beberapa kali kami meyakinkan kembali, akhirnya Nyai Nihayah dapat menerimanya.

Dalam kesempatan yang relatif singkat itu, kami menanyakan ihwal perjuangan dirinya selama mendampingi KH Achmad Sidiq serta pengabdiaannya kepada NU. Pada awalnya ia sedikit ragu. Namun setelah beberapa menit berselang, nada suaranya yang masih terdengar lugas dan lantang itu dapat terdengar jelas bercerita. “Saya ini sebetulnya adalah adik ipar dari Pak Achmad. Kakak  sayalah yang dipinang pertama kali oleh Pak Achmad; kemudian kakak saya meninggal,” Nyai Nihayah  mengawali cerita masa lalunya. Ia ingat betul, kakaknya tersebut meninggalkan lima anak yang juga diasuhnya.

“Saya kala itu masih menapaki bangku sekolah. Tepatnya di Muallimat Atas dan Sekolah Guru Atas yang berada di Kota Solo.  Saya belajar di sana juga atas pilihan Pak Achmad, yang waktu itu menyuruh saya menimba ilmu di lembaga tersebut,” kenang Nyai Nihayah. Selepas menempuh pendidikan di Solo, sang kakak yang merupakan istri Kiai Achmad berpulang ke rahmatullah.

Tak lama kemudian KH Mahrus Aly Lirboyo, yang merupakan teman dekat Kiai Achmad, merasa iba dengan keadaan yang menimpa teman akrabnya tersebut. Hidup tanpa pendamping dengan segudang kegiatan bukanlah hal yang mudah dan mengenakkan. Atas dasar ini juga, kemudian Kiai Mahrus diam-diam menemui ayah dan ibu dari Nyai Nihayah. Usut punya usut ternyata Kiai Mahrus ingin menikahkan dirinya dengan Kiai Achmad. Dan akhirnya atas jasa Kiai Mahrus tersebut, Nyai Nihayah benar-benar dipersunting oleh Kiai Achmad. Dalam menapaki kehidupan keluarga bersama Kiai Achmad Siddiq dirinya telah dikaruniai tujuh keturunan.

Nyai Nihayah juga selalu mendampingi dan memberikan dorongan semangat dalam setiap perjuangan yang dilakukan oleh suaminya. Lebih-lebih ketika KH Achmad Siddiq terserang kencing manis. Karena penyakitnya itu pula ke manapun KH Achmad Siddiq pergi dirinya harus mendampingi. Dokter mengharuskan Kiai Achmad mendapatkan injeksi insulin setiap hari. “Dan yang melakukan penginjeksian itu saya, karena tidak mungkin harus mengundang dokter setiap hari. Mahal, Mas,” Nyi Nihayah mengungkapkan masa lalunya. Berkat pendampingan istri yang handal inilah KH Achmad Siddiq tetap mampu berorganisasi secara aktif hingga akhir hayatnya; bahkan telah menelorkan ide besar sekaligus dengan konsepnya tentang gerakan Khittah NU 1926 yang monumental itu.

Mengabdi Untuk NU

Nyai Nihayah termasuk wanita yang luar biasa. Betapa tidak, di sela memegang peran sentral dalam keluarga (merawat suami, mengasuk anak dan lima keponakan), ia masih membagi waktu dan mengabdikan tenaganya untuk NU. Di tengah himpitan waktu yang ada, ia tetap aktif di Fatayat dan Muslimat Cabang Jember. Kepercayaan demi kepercayaan terus diamanatkan kepadanya. Pernah menjadi Ketua Fatayat selama 3 periode dan Ketua Muslimat selama 4 periode berturut-turut.

Sebagai seorang leader di lingkungannya, ia berhasil memberikan kontribusi nyata kepada NU maupun masyarakat. Dengan menggalakkan prinsip sedekah untuk umat, yang diterapkan di lingkungan Muslimat NU kala itu, ia beserta jajarannya berhasil membangun sebuah rumah sakit bersalin Muslimat NU yang diberi nama RSBI Muna Parahita. KH As’ad Syamsul Arifin beserta KH Achmad Siddiq merupakan peletak batu pertama dari pembangunan rumah sakit tersebut. Pada momentum tersebut Kiai As’ad berpesan kepada Nyai Nihayah agar rumah sakit itu dikelola sebaik mungkin dengan manajemen yang transparan supaya mampu bersaing dengan rumah sakit-rumah sakit lain.

Kebiasaan Unik

Sambil mengenang memori masa lalu yang telah banyak tergerus usia, perempuan yang berdomisili di lingkungan Pesantren As-Shiddiqi Putra (Ashtra) ini menceritakan kebiasaan unik yang dilakukan oleh KH Achmad Siddiq. “Pak Achmad itu dulu punya kebiasaan menamai anak-anaknya sesuai dengan momentum yang terjadi kala itu,” kenangnya. Beberapa nama keturunan dari Nyai Nihayah memang terasa aneh didengar. Namun dibalik itu, ternyata Kiai Achmad ingin mengabadikan momentum itu pada masing-masing nama anaknya.

Pada saat Kongres Islam Asia-Afrika (KIAA) misalnya, momentum ini  ia sematkan pada anak perempuannya dengan nama Ken Ismi Asiati Afrik Rozana. Yang kedua, saat Kongres Rabithah (kongres pondok pesantren se-Indonesia) dengan Jember sebagai tuan rumahnya, Kiai Achmad mengabadikan momentum tersebut kepada anaknya dengan panggilan Muhammad Rabith Hazmi. Sejarah kembalinya UUDS ke UUD 1945 juga tak luput dari perhatiannya, yang kemudian ia abadikan pada anaknya dengan panggilan Nida Dusturiyah. Dan yang paling akhir adalah ketika para Kiai NU memisahkan diri dengan pendirian Bung Karno yang dianggap terlalu memihak pada PKI. Sejarah ini pun ia abadikan pada nama anaknya dengan Muhammad Baliyah Firjoun Barlaman.

Inilah sepenggal kisah yang terucap dari Nyai Nihayah, istri KH Achmad Siddiq, Rais Am PBNU pencetus gerakan kembali Khittah NU. Meski pengabdian yang ia berikan begitu besar, namun ia tak pernah mengungkit ataupun minta penghargaan. Baginya, semua itu adalah perjuangan yang harus dilakukan dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Tak akan pernah malaikat lupa mencatat setiap amal yang dilakukan oleh seseorang. (Khusen)

Ibnu Ismail Al-Jazari


Penemu Robotik 

Berbicara masalah robot tentu hal ini tak bisa ditanggalkan dari nama besar Negara Jepang yang sudah sangat terkenal dengan perkembangan teknologinya. Negara ini menjadi nomor satu dalam bidang pengembangan teknologi robotic mengalahkan Negara-negara barat. Namun, di balik kebesaran itu, siapa sebanarnya penemu dari robot ini?

Al-Shaykh Rais Al-Amal Badi Al-Zaman Abu Al-Izz Ibn Ismail Ibn Al-Razzaz Al-Jazari atau yang lebih dikenal dengan Al-Jazari adalah seorang ilmuan jenius arab abad ke-13. Ia diperkirakan lahir pada 1136 M. Al-Jazari sendiri diambil dari nama kota tempat dirinya lahir dan dibesarkan yakni Al-Jazira, Mesopotamia –sebuah daerah sekarang dikenal sebagai wilayah tenggara Turki, di antara Sungai Tigris dan Sungai Efrat.

Al-Jaziri menghabiskan masa hidupnya untuk mengabdi kepada raja-raja Dinasti Artuqid di Turki dari 1174-1200 M. Ia meneruskan perjuangan sang ayah yang juga sebagai seorang insinyur dengan mengabdi pada kerajaan Turki. Pada masa-masa inilah ia mulai membukukan berbagai penemuan yang berhasil di temukan olehnya. Kitab fí ma'rifat al-hiyal al-handasiyya (Buku Pengetahuan Ilmu Mekanik) berhasil ditulisnya pada tahun 1206 M.

Sebuah kitab yang fenomenal dimana ia menerangkan lima puluh peralatan mekanik berikut deskripsi bagaimana cara memakainyadam tata cara membuatnya. Sehingga sangat memungkinkan bagi para pembacanya untuk membuat dan merakit penemuannya sendiri.

Sayang tidak begitu banyak literatur yang mengungkapkan sisi kecerdasan dan karya fenomenal yang pernah dihasilkan oleh tangan dinginnya. Satu-satunya buku yang membahas tentang sisi kehidupan pribadi Al-Jaziri adalah kata pengantar dari buku yang dikarangnya sendiri. 

Buah karya
Sebagai seorang kepala ahli kerajaan ia banyak menciptakan buah karya yang membawa namanya bagitu dikenal di mata dunia. Pada masa pengabdiannya ia telah berhasil menciptakan sebuah robot  yang bisa diprogram, jauh sebelum Leonardo da Vinci seorang ilmuan terkenal dari Italia sanggup merancang robotnya pada 1478, yang selama ini diklaim sebagai perintis robot pertama. Prinsip automasi humanoid inilah yang kemudian mengilhami pengembangan robot di era kekinian.

Mesin robot yang telah berhasil dikembangkan oleh Al-Jaziri kala itu masih berbentuk perahu terapung yang ditumpangi oleh empat robot pemain musik dua penabuh drum, seorang pemetik harpa, dan peniup seruling. Robot-robot ini sengaja ia ciptakan untuk menghibur para tamu kerajaan dalam jamuan-jamuan kerajaan. Yang fenomenal dari karya Al-Jaziri ini adalah ia menggerakkan manusianya dengan menggunakan teknologi hidrolik untuk menjalankan semua sistem yang berjalan secara seimbang dalam robot tersebut.

Namun, tidak hanya robot musik itu saja yang lahir dari otak cerdas Al-Jaziri, banyak buah karya yang terus ia kembangkan dan dikenal hingga sekarang di dunia modern. diantaranya, mesin engkol, mesin engkol, mesin pemompa air, Jam, Piston dan kruk as.

Karya-karya inilah yang dihasilkannya sebagai peninggalan arkeologi islam. Dan sayang hanya sebagian kecil dari kita yang mengetahuinya. Namanya pun terkubur dibalik kemegahan imperium barat dalam mendominasi teknologi modern saat ini. Dan kini kita harus banyak berkaca bahwa banyak karya fenomenal lahir dari tangan dingin ilmuwan Islam. Ruston

Keajaiban Kulit Manggis yang Eksotis

Jika Anda yang mengkonsumsi buah manggis, jangan terburu–buru membuang kulitnya. Sebab, ada rahasia di balik penciptaan buah manggis oleh Allah SWT. Secara ilmiah juga telah terbukti bahwa kulit dari buah manis ini memiliki manfaat yang sangat luar biasa. Apa saja?

Kebanyakan orang menganggap bahwa manfaat manggis hanya bisa didapatkan dari buahnya saja. Namun anggapan itu ternyata salah besar. Ternyata bukan hanya daging buahnya saja yang bermanfaat, tetapi kulit dari buah manggis juga memiliki manfaat yang sangat luar biasa. Untungnya lagi, kulit manggis tidak akan mudah busuk walaupun sudah beberapa hari dibiarkan. Sebab, kulit manggis memiliki zat anti bakteri dan itulah yang menyebabkan ketika kulit manggis dibuang, ia tetap utuh dan tidak membusuk.

Buah manggis beserta kulitnya memang layak dijuluki “ratu buah-buahan tropis” atau amazing juice karena manfaatnya yang luar biasa banyaknya. Bagian kulitnya yang berwarna keunguan mengandung senyawa xanthone dalam konsentrasi tinggi. Xanthone memiliki sifat-sifat antioksidan, antikanker, antiradang, dan antibakteri, sehingga sangat baik dikonsumsi secara rutin untuk menjaga kesehatan dan mencegah munculnya beragam penyakit degeneratif.

Beberapa penelitian telah dilakukan di berbagai negara untuk membuktikan bahwa ternyata terdapat cukup banyak manfaat kulit manggis untuk kesehatan. Penelitian berbagai manfaat kulit manggis ini dilakukan di seluruh dunia tersebar di 4 benua, 12 negara dan semuanya memberikan hasil yang positif. Mungkin hal ini cukup mengejutkan bagi kita semua. Beberapa peneliti manfaat kulit manggis mengatakan bahwa kulit manggis mujarab mengatasi berbagai macam penyakit berkat adanya senyawa xanthone.

Kulit manggis terbukti  sangat efektif sebagai antioksidan. Antioksidan senyawa yang dapat mencegah terjadinya reaksi  terhadap oksidasi radikal bebas. Selanjutnya, antioksidan akan bereaksi dengan radikal bebas sehingga dapat mengurangi kemampuan radikal bebas untuk menimbulkan kerusakan.

Secara umum, kulit manggis dipercaya mampu menghambat pertumbuhan bakteri di dalam tubuh, mencegah penyakit kanker, meredam radikal bebas secara kuat, mencegah penyakit jantung, dan beberapa penyakit berat lainnya.

Selain itu, kulit manggis juga memberikan beberapa manfaat berikut ini;

Meningkatkan energi
Jika dikonsumsi secara rutin maka jus kulit buah manggis dapat meningkatkan energi, memicu perasaan bahagia serta menambah stamina. Xanthone dari kulit manggis yang merupakan antioksidan tingkat tinggi dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta mengontrol berbagai serangan penyakit.

Memperbaiki Elastisitas Sel Tubuh dan Menurunkan Berat Badan
Kandungan antioksidan yang sangat tinggi yang terdapat dalam kulit buah manggis dapat meningkatkan regenerasi sel-sel sehingga dapat memperlambat proses penuaan. Selain itu, antioksidan tersebut juga dapat membantu dalam hal penurunan berat badan dengan cara menyeimbangkan kadar kortisol– yaitu hormon yang dapat menstimulasi penumpukan lemak dalam tubuh.

Penyembuhan Luka dan Racun
Xanthone yang ada dalam kulit manggis juga bekerja membantu mempercepat penyembuhan luka, mengeluarkan racun dari hati, dan lain-lain.

Menjaga Kesehatan Otak
Antioksidan yang ada di dalam kulit buah manggis juga dapat membantu mencegah penurunan fungsi otak yang dapat mengakibatkan penyakit seperti demensia dan Alzheimer, juga mencegah terjadinya faktor kerusakan sistem syaraf yang dapat mengakibatkan penyakit Parkinson. Kandungan flavonoid di dalam kulit buah manggis bekerja untuk menghentikan kerusakan ringan pada memori otak.

Mengatasi Stress
Di saat terjadinya stress, tubuh kita akan memproduksi hormon kortisol secara berlebihan. Zat Xanthone yang terdapat di dalam kulit manggis bekerja untuk menyeimbangkan kadar hormon kortisol sehingga secara alami tubuh mampu menurunkan tingkat depresinya serta meningkatkan mood.

Menjaga Kesehatan Pencernaan
Kandungan antioksidan di dalam kulit buah manggis dapat membantu untuk melindungi dan menurunkan kandungan asam yang tinggi pada lambung. Ekstrak kulit manggis juga mampu mencegah radang usus besar dengan cara menghambat infeksi pada kantong-kantong yang terdapat di lapisan usus besar.

Mencegah Batu Ginjal
Mengkonsumsi ekstrak kulit manggis dalam jumlah tertentu secara rutin akan membuat anda mengeluarkan air seni lebih sering sehingga anda dapat terhindar dari penyakit infeksi saluran kemih dan juga masalah batu ginjal.

Cara Mengolahnya
Sebenarnya banyak sekali cara untuk mengkonsumsi agar mendapatkan khasiat kulit manggis. Sekarang ini sudah banya sekali di toko–toko obat yang menyediakan olahan kulit manggis yang siap dikonsumsi, baik dalam bentuk seduhan mirip teh celup, tablet dan serbuk halus. Ada juga yang menyediakan kulit manggis yang sudah kering dan tinggal menyeduhnya dengan air hangat. Jadi Anda yang tidak mau bisa langsung membeli produk jadinya.

Namun bagi Anda yang ingin mengolahnya sendiri. Cara berikut bisa Anda coba.
1. Siapkan terlebih dahulu beberapa potong kulit manggis, Banyaknya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Saran para ahli mengatakan semakin banyak kulit manggis akan semakin bagus.
2. Ambil pada bagian dalamnya menggunakan sendok. Usahakan tidak terkena bagian hitam kulit manggis (kulit luar) dan jangan sampai getahnya ikut-ikutan terambil, karena dapat menyebabkan rasa jus manggis menjadi pahit nantinya.
3. Masukkan hasil kerukan itu ke dalam blender. Dapat dicampur dengan susu kental, coklat bubuk, alpukat, gula, es atau madu. Kemudian haluskan
4. Setelah beberapa menit kulit manggis tersebut sudah siap untuk disajikan.

Kulit manggis juga bisa dikonsumsi dengan dikeringkan terlebih dahulu. Setelah itu baru ditumbuk halus. Hal ini bertujuan untuk mengawetkan kulit manggis agar suatu saat kalau sudah tidak musim buah manggis Anda masih tetap bisa membuat jus kulit manggis. Setelah kulit buah manggis menjadi serbuk halus maka Anda dapat menyimpannya di botol atau plastik yang rapat dan ditempat kering. Jika suatu saat anda ingin membuat jus, maka tinggal mencampur kulit manggis tadi dengan buah lain agar diperoleh rasa yang tetap segar. fif dari berbagai sumber

Dapatkan juga produknya di http://tokobuku-aula.blogspot.com/2013/09/teh-celup-kulit-manggis-leafy.html

Kamis, 27 Juni 2013

AULA Juli 2013

PCNU Sumenep Lantik Pengurus Kopsim

Sumenep, AULA
Perjalanan NU Kabupaten Sumenep akhir-akhir ini mendapat perhatian pemerintah dalam menumbuh kembangkan berbagai program yang membuahkan hasil nyata dan menumbuhkan rasa kesatuan sesama warga nahdhiyin.

Sebagai bukti nyata adalah dengan pelantikan pengurus Koperasi Sirkah dan Muamalah (Kopsim) di Aula Kantor PCNU Sumenep. Turut hadir dalam acara tersebut KH. Warits Ilyas, Bupati Sumenep KH. A. Busyro Karim, H. Panji  Taufiq, Ketua Tanfidz  PCNU Sumenep, Kabid Koperasi Sumenep, Achmad Zaini, segenap pengurus dan anggota serta perwakilan MWC. Pengurus Kopsim Jatim, serta wartawan dan LSM juga turut meramaikannya.

Bupati Sumenep menghimbau kepada ketua dan seluruh pengurus Kopsim agar melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga kedepan Kopsim bisa menjadi pengikat persatuan warga Nahdhiyin, selain bisa mengembangkan perekonomian warga NU.

Zaini, Kabid Koperasi Sumenep waktu diwawancarai menyatakan bahwa keberadaan Kopsim ini sangatlah strategis. Sebenarnya Kopsim itu sudah lama berdiri, akan tetapi di Kabupaten Sumenep belum juga terbentuk pengurusnya, hanya baru kali ini pengurus Kopsim resmi dilantik. Dengan terlantiknya ketua Kopsim yang ditangani langsung oleh warga Nahdhiyin, semoga berkembang dengan mulus dan selaras juknis yang ditentukan. Apabila betul-betul dijalankan dengan modal sedikit, lama kelaman akan menjadi banyak, sehingga Kopsim benar-benar bisa dimanfaatkan.

Rencananya, Kopsim tidak cuma bergerak di satu bidang bisnis, tapi akan dikembangkan dengan berbagai usaha yang lain, maka Dinas Koperasi Sumenep kelak diharapkan bisa membantu pengembangan Kopsim, hingga kedepan lebih gemilang.
Kontributor: PCNU Sumenep