Kamis, 28 April 2011
AULA Mei 2011
Rencana pembangunan PLTN di Indonesia selalu menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Bisa jadi menurut kajian keilmuan pembangunan PLTN sudah cukup siap dilakukan, tapi secara budaya, nanti dulu. Proyek itu tidak main-main. Sementara budaya sembrono masih lekat di tengah masyarakat. Kilang minyak saja bisa terbakar berulang kali di tempat yang sama. Bagaimana jika tenaga nuklir yang meledak?
Baca ulasan lengkapnya di Majalah AULA edisi Mei 2011.
- Maju Mundur Soal Nuklir (hal 10)
- Nuklir dalam Pertimbangan (hal 14)
- Lebih Dekat ke Lokasi PLTN (hal 18)
- PLTN Muria Haram (hal 22)
- Ketika Bobot Mafsadah Lebih Berat (hal 25)
DAPATKAN JUGA LIPUTAN MENGENAI :
Refleksi: Tetamu (hal 8)
Aktualita: Ketika Film Banser Dipersoalkan (hal 29)
Nuansa: Berdayakan Perempuan dengan Aksi Nyata (hal 35)
Ihwal: Selamatkan Aktifitas dan Aset NU (hal 39)
Bahtsul Masail: Seputar Jual Beli Cek (hal 42)
Mimbar Aula: Menyikapi Globalisasi (hal 47)
Muhibah: Optimalisasi Potensi Umat ala Negeri Singa (hal 50)
Kancah Dakwah: Didominasi Salafi, Masjid Tak Berdzikir (hal 56)
Pesantren: Ponpes Al-Musthofa Kendal (hal 60)
Ibrah: Memoles Sinema dengan Dakwah (hal 64)
Khazanah: Kismis; Si Mungil untuk Segudang Manfaat (hal 67)
Wirausaha: Batik Madura yang Kian Mempesona (hal 71)
Tokoh: Drs A Ma’ruf Asrori (hal 75)
Uswah: KH Muhammad Syarqawi (hal 79)
Rehat: Ustadz H Soleh Qosim, M.Si (hal 84)
Wawasan: Menyikapi Kegarangan Puritanisme (hal 85)
Sekilas Aktivitas (hal 90)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar