
Para kiai Purworejo layak bersyukur. Meski telah sekian lama telinga dan hati panas mendengar pengajian dari radio MTA, toh akhirnya MTA Pusat telah meminta maaf dan berjanji akan mengubah dakwahnya menjadi lebih sopan. Tapi kini, mereka harus bersiap kecewa, karena akhirnya MTA tidak mengakui pernah meminta maaf. Para kiai pun dituntut untuk memendam kesabaran lebih dalam lagi. Sampai kapan?
Telah sekian lama beberapa kiai merasa resah dengan isi siaran radio MTA. Bungkusnya pengajian, namun isinya menghujat amaliah yang telah dijalani masyarakat sekian ratus tahun lamanya. Keluhan seringkali terdengar dari kiai Jawa Tengah bagian timur dan kiai Jawa Timur bagian barat. Yah, karena pemancar radio itu memang berada di dekat perbatasan Jatim-Jateng. Belakangan keluhan juga datang dari kiai di Jombang, karena suara pengajian itu dapat terdengar di radio Jombang. Namun dalam waktu sekian lama itu para kiai mampu menahan kekesalan hatinya.
Baca ulasan lengkap tentang Majelis Tafsir Al-Qur’an (MTA) di Majalah AULA edisi Juni 2011 :
- Ketika MTA Makin Menggoda (hal 10)
- Polemik NU Purworejo dan MTA Berakhir ? (hal 12)
- Mereka Makin Berani (hal 16)
- Berdalih Kembali pada Al-Qur’an (hal 19)
- Slamet: Temui Pemimpin Mereka (hal 23)
- Wawancara dengan Sekretaris MTA (hal 26)
DAPATKAN JUGA LIPUTAN MENGENAI :
Refleksi: Desertir (hal 8)
Liputan Khusus: Pelajaran dari Pakah (hal 28)
Ihwal: Menakertrans Buka Peluang NU dan Santri (hal 36)
Bahtsul Masail: Hukum Ruqyah (hal 39)
Mimbar Aula: Rukun Islam dan Prinsip Dasar Syariat (hal 44)
Muhibah: Membongkar Persepsi Islam Phobia (hal 50)
Kancah Dakwah: Mempersiapkan Generasi di Wanayasa (hal 55)
Aktualita: Menyorot Kampung Idiot Ponorogo (hal 59)
Khazanah: Daging Kambing Tak Harus Dihindari (hal 63)
Pesantren: Ponpes Edi Mancoro Tuntang, Semarang (hal 66)
Tokoh: H Mahmud Ali Zain (hal 74)
Uswah: KH M Arwani Amin Kudus (hal 78)
Rehat: Husnul Yaqin dan Suwito (hal 84)
Kesehatan: Jangan Biarkan Hipertensi Ganggu Jantung (hal 86)
Sekilas Aktivitas (hal 90)
Di YOGYAKARTA Aula dapat di beli dimana? khususnya untuk edisi no 6 juni 2011.
BalasHapusyah.. situkang fitnah.... radio mta banyak membuat ulama resah tapi umatnya justru mendapat hidayah..... karna berisi kejujuran. tapi majalah ini berisi fitnah... buat semua orang resah.....
BalasHapusbwihihihik... NU meresahkan masyarakat deh kalok gini carannya.
BalasHapusAstagfrllah, sesama muslim og saling menjatuhkan,seharuanya saling menguatkan...saya sebagai orang awam agama merasa sedih, melihat bangsa ini terutama orang muslim saling menjatuhkan...tak habis pikir jg masak mendengar pengajian kog telinga dan hatinya jadi panas? na'udzubillahi min dzalik, instokpeksi diri saja deh...hemmm,
BalasHapusEko Nawantoro Sidoarjo Sby:
BalasHapusSaya punya beberapa teman yang tidak setuju dengan metode MTA. Mereka akhirnya tidak bisa komentar lagi setelah saya beri rekaman HP ceramah Ustadz Abdul Aziz tentang asal usul budaya Islam Jawa. Lumayan ampuh.
Suara alunan surgawi sangat menggelitik hati manusia yang rindu kepadanya, dan tidak sempat untuk mennaggapi yang tidak perlu, menjadi pemaaf yang sebenarnya dan meneiti ketinggian surga yang amat tinggi
BalasHapusSuarana alunan surga dihati yang basah dengan zikir dan kerinduan kepada Allah, membawa manusia sibuk berbuat yang baik-baik saja dan selalu hati-hati meniti jalan-jalan ke surga, tanpa terganggu sedikitpun dengan keramaian dunia yang mendebarkan yang kadang mengacaukan konsentrasi menuju tempat tujuan akhir di surga yang tinggi di sisi Allah, saling memaafkan adalah jalan lempang menuju persaudaraaan yang abadi, ALLAH Maha Adil
BalasHapuswarga NU jangan terpancing....sepanjang sejarah NU terbiasa di "hantam"....kenyataanya ormas besar NU vs Muhammdiyah smpai skarang RUKUN, AMAN dan DAMAI. apalagi cuma MTA....
BalasHapusTerbalik mas, sy dapet cerita dari gus sholah yg adiknya gus dur, justru NU didirikan karena untuk menghadapi/melawan dakwah Kyai Ahmad Dahlan yg mendirikan Muhammadiyah. Muhamadiyah dengan NU itu lahirnya juga lebih dulu Muhammadiyah.
Hapushaduh. ktanya majalah besar. web site nya pakai blog gratisan. takut berinfak ya...
BalasHapushttp://ustadzaris.com/ritual-tahlilan-menurut-kitab-nu-1
BalasHapuswahabi..wahabi.. kok gak tobat2 mereka itu..!!
BalasHapuskitab nya ulama' sunni yg tidak sejalan dengan mereka aja banyak yg di rubah..
pembodohan umat itu namanya.
Katanya majalahnya ORMAS ISLAM TERBESAR tapi isinya koq FITNAH gitu ya,,,dari judulnya aja kelihatan kalau itu merupakan simbul kedengkiannya. Kalau merasa amaliyahnya dijelek-jelekkan itu sebenarnya Allah SWT yang menjelek-jelekkan bukan orang lain. RENUNGKAN!!!!!
BalasHapusBaca juga yang ini sebagai bahan renungan http://muslim.or.id/biografi/kisah-taubat-seorang-kyai.html
ngaji dimana-mana boleh asal yg dikaji dari al-qur'an dan sunah
BalasHapusbegitu saya setuju....
HapusHidooop NU !!!
BalasHapusBiasakan dalam beragama berpikir kritis, cerdas, menatap zaman. Agama harus menjawab persoalan zaman, Mboook beragama itu pakai mikir jangan kemproh jorok...cawet ada di masjid, sholat subuh cuma satu shof, maka dipandang dipandang orang islam kalau berobat ke Ponari, kalau sukses tidur dikuburan, makanya bikin sekolah yang keren ...bisa bersaing jangan cuma islam kemproh, bodoh dan mlarat ketok le ndeso banget...ayo mikir gitu
BalasHapusSama-sama muslim kok ribut, mau aja diadu domba, kalau ribut terus uat islam juga yg rugi
BalasHapusbubarkan Radio MTA sekarang juga !!! jya...ha...ha...ha... !!!
BalasHapusRadio MTA itu resmi dan punya ijin.Jadi tidak semudah itu dibubarkan. Bahkan disiarkan via satelit Palapa, Via streaming mtafm.om, via radio HP Flexi, dll. Harusnya NU bikin radio resmi juga jika ingin mendakwahi umatnya, biar nanti umat yg memilih mana yg mau dikutinya.
Hapusbetul... mantap....
Hapusbiarkan umat memilih mana yang sesuai dengan nurani mereka
Fitnah fitnah kepada MTA justru membuat MTA semakin besar. Orang sekarang sudah CERDAS.
BalasHapusKalau ngajinya ngaji Al Quran dan Sunnah,emang bikin manusia jadi cerdas deh.
BalasHapussebagai warganegara yang baik tidak usah BINGUNG mendengar siaran radio ATM. cukup direkam serahkan pada KPID ( Komisi penyiaran ) siaran yang menghasut radionya bisa ditutup
BalasHapusass. admin, sy warga NU d lampung ingin berlangganan majalah AULA bagaimana tehnisnya. wass
BalasHapus