Selasa, 01 Oktober 2013

Halal bi Halal GP Anshor NU dan Peringatan 68 Tahun Kemerdekaan RI

Malang, AULA
Berkhidmat untuk negeri menjadi semangat dalam acara Halal bi halal keluarga besar GP Ansor NU Jawa Timur. Serta peringatan HUT ke-68 Kemerdekaan RI yang digelar di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (25/8).Tidak ketinggalan dalam kegiatan ini Ansor dan Banser PC Gresik menunjukkan kekuatan dengan show of force ke Malang untuk menghadiri acara tersebut.

"Ya ini bagian komitmen kami untuk berkhidmat untuk negeri dan Ansor Banser Kabupaten Gresik selalu mem-backup NU dan sedang disetting sebagai NU masa depan dan masa depan NU. Disebut demikian,sebab Ansor akan mengisi kader NU masa mendatang." Ujar Sekjen Ansor Kabupaten Gresik, Agus Junaidi.

Acara tersebut dihadiri Mendikbud Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA, Ketua umum GP Ansor Nusron Wahid, Abu Rizal Bakrie, dan pengasuh pesantren Bumi Shalawat Tulangan Sidoarjo KH Agoes Ali Masyhuri. Ketua panitia Berkhidmat untuk Negeri, H. Imron Rosyadi Hamid, mengatakan, acara ini amat penting.Sebagai pembuka atau mesin pemanas menjelang puncak Harlah Ansor ke 79 di Surabaya pada 10 Nopember 2013 mendatang. Puncak Harlah nanti akan dihadiri oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

"Juga menandai akan dilaksanakanya International Islamic Financial Inclusion Summit (IIFIS). Pertemuan 23 negara termasuk Amerika Serikat itu didorong oleh GP Ansor," terang Gus Imron.

Kegiatan ini diikuti Hampir 10 ribu kader Ansor dan Banser se Jawa Timur. Nusron Wahid mengatakan, "Kader Ansor harus menjalankan tiga filosofi itu agar anfa'uhum atau dapat memberi kemanfaatan. Jika tiga hal itu dilaksanakan maka rampung sudah masalah Indonesia. Sebab, problem Indonesia itu ada tiga, yakni masalah ideologi dan kebhinekaan seperti munculnya islam garis keras. Islam garis keras dan nasionalisme sudah diselesaikan Ansor. Masalah kedua adalah problem kemiskinan dan ketiga masalah Korupsi.

"Politik bagi Ansor itu hak, tidak ada larangan sama seperti di UUD, tetapi kader Ansor harus cerdas memilih berpolitik praktis dan keorganisasian, bahkan kalau kader Ansor muncul kita anjurkan memilih. Ada ukhuwah Anshoriyah, ukhuwah Nahdliyah dan ukhuwah Islamiyah serta ukhuwah Wathoniyah," jelasnya.

Kontributor: Moh. Syafik S.Ag, Dukun Gresik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar