Pringsewu, AULA
Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pringsewu mengadakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awwal 1434 H yang digelar di lantai dasar gedung NU Pringsewu berlangsung meriah penuh hikmah. Puluhan grup hadroh se Pringsewu menabuh rebana dan mengalunkan syair-syair sholawat pujian dan doa kepada sang pemimpin ummat dan pemberi syafaat Nabi Muhammad SAW. Di mulai pembacaan Burdah sekitar pukul 19.00 wib oleh santri dan remaja yang tergabung dalam REPSHOL FORSILASPA (Remaja Pecinta Sholawat Forum Silaturahmi Anak Sholeh Pagelaran) menyambut para hadirin yang berangsur-berangsur memadati majelis sederhana beralaskan karpet hijau.
Sekitar 500 orang yang hadir malam itu dengan seksama mengikuti rangkaian acara yang dipandu oleh H. Rosyad selaku pembawa acara. Setelah membaca surah fatihah menandai dimulainya acara dilanjutkan pembacaan maulid simtutduror yang diimami oleh Habib Usman bin Salim Aljufri dengan didampingi para kiai dan ustadz.
Hadir pada acara tersebut Mustasyar NU Kabupaten Pringsewu sekaligus bupati, KH Sujadi Saddat, beserta ibu juga jajaran pengurus cabang banom dan lajnah NU serta beberapa camat dan anggota DPRD Kabupaten Pringsewu. Dalam sambutannya, Bupati mengharapkan agar generasi Ansor terutama para pemuda NU dapat berkiprah aktif sehingga di masa depan menjadi penerus kepemimpinan baik di lingkungan NU sendiri dan masyarakat pada umumnya.
Sementara KH Sobri Dinal Mustofa dalam taushiyahnya berpesan bahwa apabila NU besar, maka yang dibutuhkan adalah keikhlasan dalam berkhidmat pada tiap program dan pelayanan kepada ummat. "Karena menurut dawuh al maghfurlah KH Abrori Akwan barangsiapa yang ikhlas hidmah di NU Insya Allah dikaruniai dzurriyah yang sholeh, mulia kehidupannya, serta diwafatkan oleh Allah dengan Khusnul khotimah.
Di penghujung acara, sahabat Ansor dan fatayat bersama panitia lainnya telah menyiapkan hidangan malam sebagai ungkapan syukur kepada Allah. Uniknya panitia tidak menyajikan dalam bentuk prasmanan ataupun nasi kotak namun dengan baki besar yang siap santap yang tiap bakinya dapat dinikmati oleh 3-5 orang sekaligus. Ini bermakna bahwa kebersamaan dan persatuan ummat dapat terjalin melalui majlis sholawat dan sejenisnya dimana semua yang hadir baik pejabat ataupun rakyat berbaur, satu majlis yang sama-sama duduk lesehan sama rendah dan menikmati hidangan sama lauk satu baki.
Kontributor: PC LTN NU Kabupaten Pringsewu, Lampung
rindu dengan tausiyah romo yai
BalasHapus