Jombang, AULA
Salah satu fakta unik dari Dahlan Iskan adalah baru bisa mempunyai sepatu ketika duduk di kelas dua SMA. Itulah sebagian yang diungkap dalam kegiatan bedah buku “Sepatu Dahlan” (Buku pertama dari Trilogi Novel Inspirasi Dahlan Iskan) Sabtu sore (13/4) di Gedung Yusuf Hasyim Lt 3 Pesantren Tebuireng Jombang.
Peserta nampak antusias mengikuti acara yang termasuk rangkaian kegiatan yang diadakan oleh Tebuireng Book Store dan IKSMA (Ikatan Keluarga Santri Madura) serta kerjasama dari penerbit Noura Books (Mizan Group). Dua orang pembedah dihadirkan Khrisna Pabichara selaku penulis dan Rosyid Murtadho dari unit penerbitan Pesantren Tebuireng dan dimoderatori oleh penulis novel pop “Misteri Gadis Kaligrafi” Faturrahman Karyadi.
Awalnya penerbit menawarkan tiga nama tokoh kepada Khrisna untuk ditulis biografinya, namun Khrisna menolaknya dan malah memilih untuk menulis salah satu biogafi tokoh tersebut dalam bentuk novel. Meski enggan menyebutkan tiga nama tersebut yang jelas salah satunya adalah Dahlan Iskan.
Dia mengakui ketertarikannya dengan Dahlan karena mempunyai latar belakang yang sama. Khrisna mengaku bisa menjiwai novel tersebut. Dalam proses kreatif menulis, Untuk novel pertama “Sepatu Dahlan” Khrisna membutuhkan waktu delapan hari dan riset selama satu setengah bulan. Dan untuk menulis novel kedua yang berjudul “Surat Dahlan” ditulis selama 16 hari dan riset selama empat bulan. Dan rencananya novel yang ketiga “Senyum Dahlan” akan terbit Oktober mendatang dan sekarang masih dalam riset.
Peserta nampak antusias mengikuti acara yang termasuk rangkaian kegiatan yang diadakan oleh Tebuireng Book Store dan IKSMA (Ikatan Keluarga Santri Madura) serta kerjasama dari penerbit Noura Books (Mizan Group). Dua orang pembedah dihadirkan Khrisna Pabichara selaku penulis dan Rosyid Murtadho dari unit penerbitan Pesantren Tebuireng dan dimoderatori oleh penulis novel pop “Misteri Gadis Kaligrafi” Faturrahman Karyadi.
Awalnya penerbit menawarkan tiga nama tokoh kepada Khrisna untuk ditulis biografinya, namun Khrisna menolaknya dan malah memilih untuk menulis salah satu biogafi tokoh tersebut dalam bentuk novel. Meski enggan menyebutkan tiga nama tersebut yang jelas salah satunya adalah Dahlan Iskan.
Dia mengakui ketertarikannya dengan Dahlan karena mempunyai latar belakang yang sama. Khrisna mengaku bisa menjiwai novel tersebut. Dalam proses kreatif menulis, Untuk novel pertama “Sepatu Dahlan” Khrisna membutuhkan waktu delapan hari dan riset selama satu setengah bulan. Dan untuk menulis novel kedua yang berjudul “Surat Dahlan” ditulis selama 16 hari dan riset selama empat bulan. Dan rencananya novel yang ketiga “Senyum Dahlan” akan terbit Oktober mendatang dan sekarang masih dalam riset.
Kontributor: Panitia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar