Selasa, 16 April 2013

Mencari Berkah dalam Acara Maulid dan Haul


Sidoarjo, AULA
Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW beserta Haul Akbar Mbah Asro Syamsuddin pada tahun 2013. Warga Desa Mojosantren, Krian, Sidoarjo, menggelar sebuah acara yang meliputi berbagai macam tradisi dan amaliah NU, antara lain pembacaan Yasin, Tahlil, Istighosah, Manaqib, Sholawat Al-Banjari dan Pengajian Umum yang dihadiri oleh Habib Ahmad Jamal bin Toha Ba'agil dari Malang. ISHARI se-Jatim dan Sema'an Al-Ittihat juga tak luput menghiasi acara rutin yang digelar setahun sekali tersebut.
Pada kesempatan ini hadir Saiful Ilah selaku Bupati Sidoarjo, para Habaib dari Gresik dan Malang serta MWC NU Kecamatan Krian, GP Ansor, Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU, politisi dan tokoh masyarakat Mojosantren.
Acara ini dilaksanakan untuk menghidupkan tradisi dan amaliah NU di kalangan masyarakat Desa Mojosantren dan sekitarnya. Acara ini dilaksanakan selama 3 hari 3 malam pada hari Jum’at-Ahad (08-10/03). Dalam perhelatan yang dihadiri 3500 orang jama’ah, Saiful Ilah (Bupati Sidoarjo) memberikan pidato sambutannya dan berpesan pada kaum Nahdliyin untuk mempertahankan tradisi haul tersebut, dan memperbanyak dzikir bersama agar terhindar dari bencana yang menimpa daerah Sidoarjo. Selain itu dalam taushiyahnya, Habib Jamal memberikan pesan pada kaum muda untuk menggunakan waktunya dengan baik.
Suatu kebanggaan tersendiri untuk Warga Mojosantren dapat melaksanakan acara tersebut. Semoga ditahun depan peringatan Maulid dan Haul ini bisa tambah meriah dan membawa berkah warga Mojosantren dan umumnya daerah Sidoarjo.
Kontributor: Kiriman Muhammad Fatchur Rozi 

Dialog Mengenang Sosok Gus Dur


Bandarlampung, Aula
“Gus Dur itu memiliki pemikiran yang jauh visinya kedepan” demikian ungkapan yang disampaikan Anggota DPR RI Dr Effendi Choiri dalam Dialog Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Fatayat NU Provinsi Lampung (10/03). Gus Coi (panggilan panggilan akrab Dr Effendi Choiri) juga mengisahkan bagaimana kedekatan dan pengalaman yang didapat selama berinteraksi dengan Gus Dur hingga sekarang bisa duduk sebagai Anggota DPR RI. Dialog yang mengangkat Tema Membedah pemikiran Gus Dur dari sudut pandang Agama, Negara, Politik, Budaya dan Demokrasi ini juga menghadirkan pembicara spesial yaitu Putri ke dua alm Gus Dur, Yeni Wahid. Mbak yeni menyatakan bahwa memang pemikiran-pemikiran Gus Dur sering menjadi kontroversi bagi kebanyakan orang. Namun sebenarnya hal ini disebabkan oleh kekurang pahaman sebagaian orang terhadap pola pikir Gus Dur.
Dialog yang diselenggarakan di Hotel Sheraton Bandar Lampung ini juga menghadirkan beberapa tokoh lokal seperti Alzier Dianis Thabrani dan tokoh-tokoh akademis di Provinsi Lampung. Dialog ini dihadiri 2000-an orang yang merupakan keluarga besar NU Provinsi Lampung dan beberapa Tokoh Lintas Agama Pecinta Gus Dur.
Menurut Rida Budiyanti, S Kom, Ketua PW Fatayat NU Lampung. “Acara ini diharapkan dapat melestarikan pemikiran Gus Dur sebagai Bapak Bangsa dalam rangka mewujudkan kehidupan yang rukun, damai, toleran dan demokratis”. Ia menambahkan bahwa “mengamati sosok Gus Dur sangatlah menarik dan multi tafsir. Beliau tidak saja dikenal sebagai seorang yang sukses memimpin NU, tetapi juga seorang tokoh sentral demokrasi, tokoh pembaru Islam, tokoh agama, tokoh budaya, politik, intelektual terkemuka, penganjur pluralisme dan pembela minoritas” ungkapnya mengungkapkan kekagumannya terhadap Gus Dur.
Kontributor: Kiriman Muhammad Faizin